Haruskah Kita Memaksa Anak Kita Membaca Dan Menulis?
Saya sering kali melihat banyak para orang tua yang sedang memarahi anaknya yang tidak mau belajar membaca atau menulis, banyak cara dilakukannya mulai dari memaksa, membentak hingga menghukum. Ayah Bunda jika anak kita tidak belum mau membaca atau sulit di ajari membaca jangan di paksa-paksa ya.... apa lagi di marahi atau di hukum. Karena masing-masing anak itu memiliki keunikan masing-masing.
Ada anak yang lebih suka belajar dengan praktek, coba-coba, ada yang lebih suka belajar dengan bergerak ada juga yang sukanya membaca tapi ada yang sukanya sambil bernyanyi.Anak kami yang pertama bisa baca usia 7 tahun dan sekarang lancaaarr sekali setelah usia 8 tahun, tapi adiknya 9 tahun masih terbata-bata saat membaca.
Kami tidak pernah memaksa melainkan mengajak ia menonton vcd mengenali huruf sambil bermain sy sudah lupa CDnya tapi salah satu tokohnya Divka dan ada KUCING namanya PUSPUS CARNOPUS juga CD EDUGAME.
Kakaknya sering membandingkan dirinya yang sudah lancar membaca sejak usia 7 tahun dengan adiknya, tapi kemudian kakaknya segera saya tegur, bahwa setiap anak berbeda, Dedek lebih dominan otak kanan jadi lebih menyukai Seni ketimbang belajar hitung atau alphabet. Jadi tidak bisa dibanding-bandingkan seperti itu.
Dan akhirnya kakaknya tidak pernah lagi membandingkan dirinya dengan adiknya juga tidak pernah lagi mengejek cara baca adiknya yang masih terbata2 dan mengeja.
Apa yang kami lakukan adalah kami selalu memuji betapa hebatnya Dedek saat ia sedang membaca dan bersemangat mengeja membaca...., hingga saking sukanya ia di puji ia setiap malam mau membacakan cerita untuk saya, dengan caranya sendiri yang masih terbata2 tersebut.
Benar2 setiap menjelang tidur ia semangat sekali membacakan cerita untuk saya..., ia membacakan di sebelah saya, sampai saya ketiduran. Hingga lama kelamaan ia semakin lancar dan semakin lancar... habis berbuku2 cerita di bacakannya pada saya hampir setiap malam.
Dan alhamdulillah tanpa ada ejekan, tekanan, paksaan, bentakan, marah dan hukuman, Dedek Dimas setiap hari latihan membaca sendiri, berlatih di siang hari agar nanti malam membacakan cerita untuk ayahnya bisa lebih lancar. Dan hasilnya sungguh di luar dugaan.... ia jadi anak yang sangat gemar membaca dan bangga sekali dengan segala usaha dan hasilnya.
Buku2 cerita Sains anak2 yang harganya sekitar 80 Ribu rupiah habis dibacanya hanya dalam 1 hari saja. Wah lumayan juga ya harganya jika harus beli buku tiap hari. Kemudian dia ulang-ulang baca malamnya untuk ayahnya. Dan buku itu ia beli dari hasil tabungan yang ia kumpulkan dari membantu pekerjaan ayah bundanya setiap hari.
Jadi Dedek sekarang jadi rajin membantu orang tua, rajin menabung demi untuk membeli buku cerita dan rajin membaca dan rajin ke toko buku untuk membeli buku atau sekedar membaca.
Note: Dirumah kami anak-anak harus menabung dulu jika ingin membeli sesuatu apa saja. Kami hampir tidak pernah membelikan apapun baginya kecuali masalah pangan dan sandang, Sisanya mereka berusaha sendiri dengan keringat mereka untuk membelinya.
Bahkan kemarin jalan2 hadiah ulang Tuhun Dedek Dimas juga dilakukan dengan biaya patungan dari Ayah, Mas Dido dan Dedek Dimas, termasuk juga saat membeli hadiahnya.
Wah senangnya menikmati HOME EDUCATION..... Ya Tuhan, anakku adalah hadiah terindah dari Mu bagi hidupku
Salam syukur penuh berkah,
ayah edy
www.ayahkita.com
0 Komentar