https://infosugeng.blogspot.com/2018/10/mungkin-anak-kita-bukan-bodoh-melainkan.html

APAKAH MAKSUDNYA ANAK YANG DOMINAN OTAK KANANNYA?

Para orang tua yang berbahagia, suatu hari saya pernah kedatangan orang tua yang mengeluhkan anaknya yang disekolahnya tidak pernah bisa menyelesaikan tugas gurunya dengan tepat waktu, bila ujian iapun tidak mampu untuk menyelesaikannya, atau diselesaikan tapi melompat-lompat.
Saya khawatir sekali jika dia nanti jadi anak gagal....lalu ibu ini terdiam tidak melanjutkan kata-katanya.

Kami berusaha untuk menenangkan sang ibu, lalu kami jelaskan bahwa menurut pengalaman kami, anak tidak bisa menyelesaikan tugas disekolah dapat disebabkan oleh beberapa hal:
  1. Pertama adalah karena si anak mengalami kesulitan dalam memahami tugas yang diberikan gurunya karena gurunya kurang sabar menjelaskannya.
  2. Kemungkinan kedua adalah karena si anak memiliki kecenderungan berpikir dengan menggunakan otak kanannya.
Apa artinya.... ya seorang anak otak kanan adalah anak yang mendapatkan berkah dari Tuhan memiliki kemampuan untuk menjadi orang-orang kreatif yang mungkin berprofesi dibidang seni ataupun sains.

Dalam kasus ini seorang anak yang lebih dominan otak kanannya, pada saat berpikir dia lebih banyak mengunakan kemampuan kreatif dan seninya, oleh karena kemampuan seni yang utama maka pekerjaannya sangat tergantung pada inspirasi dan ketenangan jiwanya, semakin tenang maka semakin cepat ia menyelesaikannya.

Seorang seniman lukis misalnya dalam melukis sebuah mahakarya, tidak dapat dibatasi oleh waktu dalam menyelesaikannya, melainkan hanya tenggat waktu maksimum penyelesaian karya yang bisa disebutkan. Seperti juga seorang seniman, oleh karena itu seorang anak otak kanan yang mengerjakan tugas tanpa batas waktu akan mampu menyelesaikannya dengan baik, bahkan terkadang lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan.

Berdasarkan penelitian, anak yang cenderung berotak kanan adalah anak yang otak belahan kanannya lebih dominan dalam berpikir ketimbang belahan otak kirinya. Dan Roger Sperry seorang peneliti otak menemukan bahwa otak manusia bagian berpikir tingkat tinggi terbagi kedalam 2 belahan yakni belahan kiri dan belahan kanan sesuai letak posisi tangan kita.

Masing-masing orang memiliki kecenderungan dominan yang berbeda dalam berpikir. Dari kedua belahan tersebut ada anak yang lebih dominan menggunakan otak kanan, ada yang seimbang tapi ada juga yang lebih dominan otak kiri.

Jika anda tidak percaya bahwa otak memiliki kecenderungan dominan bereaksi, mari kita lakukan test bersama, begini caranya... coba angkat kedua tangan anda.... kemudian goyang-goyangkan dan lemaskan jemari-jemari tangan anda...., lalu kemudian pertemukan jemari tangan kanan dengan jemari tangan kiri sehingga persis dalam posisi orang yang hendak berdoa atau memohon. Nah setelah jemari anda saling menggenggam coba lihat posisi ibu jari yang berada paling atas....apakah ibu jari tangan kiri atau ibu jari tangan kanan...? Jika ibu jari kiri yang di atas maka anda adalah dominan otak kiri dan sebaliknya.

Lalu lakukan test ini pada orang lain baik keluarga, anak-anak atau teman-teman kita, lakukan hal yang sama...., perhatikan apakah hasilnya sama pada setiap orang... Jika tidak itulah cara sederhana untuk membuktikan bahwa otak kita memiliki kecederungan yang berbeda dalam berpikir.
Anak yang dominan otak kanannya cenderung memiliki kemampuan kreatifitas yang sangat tinggi, dan biasanya bekerja berdasarkan insting dan inspirasi. Hal inilah yang menyebabkan seorang anak otak kanan sulit sekali dengan target-target waktu yang ketat.

Jadi saya jelaskan pada ibu ini, bahwa gejala ini sebenarnya sangat lumrah pada anak yang cenderung dominan otak kanannya. Mengapa anak otak kanan sering tidak mampu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikannya dengan batas waktu yang ketat, karena pikirannya bekerja berdasarkan inspirasi, imaginasi dan seni.

Oleh karena itu jika kita ingin seorang anak otak kanan mampu menyelesaikan sesuatu maka jangan berikan target waktu, tapi berikanlah ketenangan dan kebebasan untuk menyelesaikannya. maka ia bisa lebih cepat selesai.

Orang-orang yang saat ini berprofesi di bidang-bidang yang mengandalkan kreatifitas sebagian besar masih memiliki ciri-ciri seperti ini, ya ciri-ciri yang dibawanya sejak kecil sebagai anak yang dominan menggunakan otak kanannya.

Dan setelah mendengarkan penjelasan tersebut si ibu ini nampak menjadi jauh lebih tenang dan mengangguk-anggukan kepalanya. Semoga saja ini pertanda positif bagi orang tua ini juga bagi anaknya.

Ciri-ciri umum anak dominan otak kanan:

  1. Terlambat bicara dibandingkan anak seusianya
  2. Sulit Membaca terutama membaca dgn bersuara
  3. Lebih suka ujian Lisan dari pada ujian tertulis
  4. Tidak bisa diberi tugas yang dibatasi oleh waktu (cepat panik dan tidak selesai).
  5. Kurang suka mengerjakan tugas-tugas yang diperintah melainkan memilih sendiri apa yang ingin dikerjakannya.
  6. Sulit mengeja suku kata lebih suka membaca full word
  7. Sulit mengerjakan soal-soal matematika logika/rumus-rumus terkadang lebih mudah soal cerita atau perlu dengan asosiasi atau contoh-contoh nyata.
  8. Sering memandang ke atas dan terlihat seperti melamun (Terbengong/day dreaming)
  9. Pada saat berpikir bola matanya bergerak-gerak
  10. Kurang suka mencatat (karena proses mencatat menghambat proses visualisasi)
  11. Sering membaca terbalik-balik
  12. Sulit membedakan huruf d dan b, w dan m E dan 3
  13. Cenderung lebih suka membuat gambar-gambar.
  14. Bukunya penuh dgn gambar disana-sini
  15. Sering membaca melompat dan beberapa kata tertinggal atau terlompati
  16. Bisa membaca dari belakang atau dengan urutan terbalik
  17. Jika berbicara tidak runtut dan sistematis
  18. Sulit mengungkapkan keinginannya dalam bentuk kata/kalimat
  19. Cenderung sensitif dan sangat emosional
  20. Sering bicara tidak nyambung dengan pertanyaan
  21. Cepat hafal tempat/lokasi dan rute perjalanan
  22. Kadang suka berkhayal dan menceritakan fantasinya
  23. Konsentrasi rendah pada pekerjaan yang kurang disukainya
  24. Konsentrasi tinggi dan lama pada hal-hal yang menarik minatnya.
  25. Lebih suka benda/buku yang berwarna-warni
  26. Suka bermain rancang bangun atau Lego

Cara Bekerja otak kanan:

  1. Kreatif --> ingin mengetahui hal-hal baru dan menemukan cara-cara baru yang tidak konvensional, melihat alternatif solusi dari berbagai permasalahan.
  2. Spasial Tiga Dimensi, mampu melihat dan membayangkan sesuatu secara tiga dimensi; bisa melihat dari kanan ke kiri, atas ke bawah dan sebaliknya. serta membolak balik huruf, angka dan gambar.
  3. Memori Fotografi, mampu merekam informasi dalam bentuk gambar-gambar baik dalam bentuk diam atau seperti film yang bergerak. Memiliki papan layar di otaknya.
  4. Art --> melihat sebuah pekerjaan sebagai proses seni yang mengandalkan rasa dan estetika yang sering kali tidak bisa dibatasi oleh waktu dan bekerja berdasarkan inspirasi dan mood.
  5. Deduktif --> terlebih dahulu harus melihat gambaran besarnya atau hasil akhirnya baru bergerak menyusun langkah demi langkah dan tahapan prosesnya.
  6. Random --> Menyusun dan mengolah informasi secara acak, sehingga penyampaian informasinyapun cenderung tidak sistematis. Termasuk kamarnya selalu acak-acakan.
  7. Visual --> Bekerja dalam bentuk gambar; sering kali sulit menuangkan ide gambarnya tersebut kedalam kalimat atau kata-kata yang dipahami.
  8. Global --> Lebih menyukai gambaran umum dan kurang menyukai hal-hal detail.
  9. Mind Mapping --> Lebih suka dan gampang menulis dalam bentuk pola gambar seperti peta.
  10. Model Estetika --> Menilai sesuatu berdasarkan cita rasa dan estetik seni bukan fungsi dan kegunaan.
  11. Moody --> Kemampuan berpikir dan bekerja yang sangat dipengaruhi oleh Emosional dan perasaan.
  12. Spontan --> Melakukan hal atau sesuatu secara spontan berdasarkan dorongan emosional sesaat. Sering melakukan tindakan dan mengambil keputusan diluar rencana
  13. Picky Job --> Hanya mau mengerjakan hal-hal yang menarik perhatiannya. Tidak mudah di suruh/diperintah.
  14. Un limited time --> Jika sudah asyik terhadap satu bidang lupa waktu.
  15. Konklusif --> Menarik kesimpulan umum dari kepingan-kepingan informasi.
  16. Eksekusi 2 langkah --> Merekam informasi baru memaknainya. Jadi seolah2 seperti lama berpikirnya.
  17. Inspirational --> bekerja berdasarkan datangnya inspirasi bersifat dadakan dan tidak terencana. Keinginannya spontan.

Perbandingan Kekuatan Otak Kiri dan Kanan:

  1. Simbol vs Gambar
  2. Runtut/Sekuen vs Acak/Random
  3. Logika vs Kreatif/Seni
  4. Detail ke Global vs Global ke detail.
  5. Setahap demi setahap vs Langsung
  6. Proses then memori vs memori then proses
  7. Duplikasi vs imaginasi
  8. Teratur vs acak dan melompat-lompat
  9. Analisis mengurai vs Analisis Kesimpulan
  10. Tenggat Waktu vs Bebas Waktu
  11. Rencana vs Inspirasi
  12. Objek Hitam Putih vs Objek yang berwarna warni

Perbedaan Kombinasi Kontinum Otak dan Indera dominan

  1. Otak Kiri dengan sensori Visual --> Cenderung Diam, Tegas, Berpikir Runtut, Logika bagus
  2. Otak Kiri Auditori --> Cenderung Bicara, Suka berdebat, Logika bagus, cepat menghafal
  3. Otak Kiri Kinestetik --> Cenderung diam, Lincah bergerak, Berpikir runtut, logika bagus
  4. Otak Kanan Visual --> Suka menghayal, kuat mengingat, cenderung diam, sulit mengeja, suka menggambar, kurang suka mencatat.
  5. Otak Kanan Auditori --> Suka bicara, Bicara acak, Bicara khayalan, suka berhandai-handai..., sulit mengeja tapi suka bicara,
  6. Otak Kanan Kinestetik --> Cenderung diam, terus bergerak, bergerak tak beraturan, sering melakukan hal-hal yang penuh resiko, pandai membuat sesuatu karya tangannya

Membantu Anak Otak Kanan belajar:

  1. Temukan minatnya dan mulai mengajari apapun melalui hal yang menarik minatnya. Jika ia suka mobil bicaralah mulai dari mobil dsbnya.
  2. Jika ia ingin belajar sambil bergerak-gerak maka ijinkanlah ia malakukan itu
  3. Jelaskan untuk apa kita harus mempelajari sesuatu agar dia bisa melihat gambaran besar dan tujuan akhirnya.
  4. Gunakan alat peraga dan contoh-contoh ilustrasi untuk mengambarkan apa yang sedang anda jelaskan misalnya konsep tambah, kurang dan bagi.

Latihlah kecepatan untuk Visualisasi dan kemampuan merekam gambar

  • Latihan tahap dasar visualisasi; misalnya membayangkan sebuah aktivitas yang dilakukan seperti; berangkat ke sekolah, mengerjakan sesuatu dirumah dsb, persis seperti proses hipnoteraphy. Bayangkan kamu sekarang malangkah menuju lemari es, bayangkan sekarang kamu buka, tolong ambilkan mama jeruk dan susu, kemudian tuangkan susunya kedalam gelas, bawa gelas berisi susu dan jeruk itu ke kamar mama. Jika anak anda sudah bisa mengulangi prosesnya secara runtut artinya dia sudah mulai terlatih kemampuan visualisasinya.
  • Latihan tahap lanjutan visualisasi mengingat gambar; Minta dia melihat gambar dan anda sebutkan namanya; minta ia memejamkan mata; tanya apakah gambar itu sudah muncul di bayangan pikirannya.
  • Latihan Lanjutan Visualisasi mengingat Angka dan urutannya, Latihan ini dimulai dengan mengingat angka 1 s/d 10 satu demi satu, perlihatkan gambar angka 1 s/d 10 satu persatu, kemudian setelah ia berhasil mengingatnya minta anak anda untuk mengurutkan dari depan kebelakang, setelah itu minta ia mengurutkannya dari 10 ke 1, jika berhasil maka dia sudah mulai terlatih untuk menggunakan kemampuan unggulnya.
  • Latihan Lanjutan Visualisasi mengingat Huruf dan urutannya, Latihan ini dimulai dengan pengenalan huruf satu demi satu; dengan metode mata terpejam, apabila ini sudah terekam maka mintalah anak anda untuk mengurutkan 10 huruf pertama dari depan dan dari belakang. Terus berlanjut.
 Sumber: Blog Ayah Edy