https://infosugeng.blogspot.com/2018/10/peluk-anakmu.html

Peluk Anakmu

Manusia terlahir dengan potensi yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Saat lahir seorang anak telah memiliki 100 miliar sel otak yang adalah potensi luar biasa untuk dikembangkan. Berbeda dengan bayi atau anak dari makhluk lain yang bisa dengan cepat menjadi mandiri, seperti anak rusa bisa cepat berdiri dan berjalan beberapa saat usai dilahirkan, anak manusia membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa mencapai tahap dewasa dan mandiri, sekitar 17 tahun.

Manusia adalah satu-satunya spesies di muka bumi yang membutuhkan bimbingan, perlindungan, dukungan, stimulasi, dan perhatian dari induknya (baca: orangtua) secara terus menerus untuk bisa bertumbuh dan berkembang.

Selain makanan bernutrisi untuk pertumbuhan fisik, satu hal paling penting yang dibutuhkan anak manusia adalah rasa aman dan cinta. Rasa aman adalah fondasi untuk mengembangkan segenap potensi diri. Tanpa rasa aman anak akan sulit untuk bisa bertumbuh mencapai potensi diri maksimal.

Banyak orangtua yang terlalu fokus pada pemberian makanan bernutrisi. Ini tentu hal yang sangat baik. Di sisi lain, manusia adalah makhluk yang unik dan kompleks dengan beberapa aspek saling terkait yaitu tubuh fisik, mental, dan emosi (psikologis). Idealnya pemberian "nutrisi makanan" haruslah mampu memuaskan "rasa lapar dan dahaga" pada seluruh aspek sehingga terjadi pertumbuhan yang seimbang.

Salah satu upaya membantu pertumbuhan anak adalah dengan banyak memberi sentuhan fisik. Dr. Ashley Montague, penulis buku Touching, mengatakan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan atau menerima cukup cinta – yang tidak disentuh atau diajak bicara secara rutin – dapat berhenti bertumbuh.

Hasil foto sinar X menunjukkan adanya periode perlambatan atau pertumbuhan tulang yang minim yang terjadi saat anak merasa diabaikan atau kesepian. Tanpa dukungan cinta dan rasa aman tubuh mulai berhenti bertumbuh.

Kesepian tidak berarti anak ditinggal sendiri. Kesepian saat ini banyak dialami anak di tengah keramaian keluarga. Orangtua yang sibuk, baik sibuk dengan pekerjaan atau gadget, sering secara tidak sengaja telah abai akan kebutuhan anak untuk diperhatikan, diajak bicara/diskusi, disentuh, diajak bermain, dll.

Walau orangtua telah memberi waktu, menemani anak namun sering terjadi anak merasa kesepian atau diabaikan karena tidak terjadi interaksi secara emosi. Kedekatan fisik adalah satu hal yang berbeda dengan kedekatan secara emosi.